Giacomo Caliterna dari Ducati Motor Holding menjelaskan, setidaknya sudah lebih dari 30 ribu riders dari seluruh dunia pernah bergabung di DRE.
DRE sendiri punya tiga klasifikasi yang bisa dipilih yaitu, Racetrack Academy, Adventure Academy dan Road Academy.
Khusus di 2024, DRE Racetrack Academy mengambil tempat di Pertamina Mandalika International Circuit, 7 – 9 Juni lalu.
Beruntungnya, kami menjadi salah satu peserta dan bisa benar-benar membuktikan betapa efektifnya metode pelatihan yang diberikan oleh para instruktur Ducati.
Peningkatan skill peserta bisa langsung terasa di tiap sesi. Bukan hanya karena instruktur yang berpengalaman, tapi juga karena sistem pengajaran yang tepat.
4 KELAS & TIM KECIL
Totalnya lebih dari 200 peserta yang mayoritas dari luar negeri bergabung di event ini.
Ada dari Taiwan, Thailand, Hong Kong, Filipina, Malaysia, Myanmar, Korea Selatan, Singapura, Brunei, India, hingga Vietnam. Hanya 25 orang peserta dari Indonesia.
Semua peserta bisa memilih 4 kelas sesuai skill. Ada intro, warm up, evo dan master. Untuk yang mau sesi private, ada juga kelas tambahan One on One.
Hal ini penting agar materi yang didapatkan sesuai dengan kemampuan pengendara. Bahkan di sesi awal, penempatan kelas ini masih bisa disesuaikan.
Contohnya, ada salah satu peserta dari Singapura yang merasa kelas warm up terlalu kencang, ia memilih turun ke kelas intro. “Saya mau selamat dan mau fun, ada yang mau bertukar?” kekehnya.
Kemudian, dalam satu kelas ada beberapa grup kecil. Masing-masing grup diisi maksimal 5 peserta dengan satu instruktur.
Tiap grup mendapatkan kesempatan 5 sesi di dalam sirkuit, jeda antar sesi diisi dengan evaluasi.
Lalu bagaimana caranya instruktur menilai gaya berkendara tiap peserta di dalam grupnya?
Pertama menggunakan spion. “Biarpun ada di depan, saya tetap bisa melihat kalian,” beber Dalip, instruktur dari India.
Kedua, menggunakan kamera yang dipasang di motor instruktur. Rekaman ini kemudian ditonton bersama-sama sebagai bahan evaluasi.
Dan yang paling penting, tidak terlalu banyak peserta dalam satu grup, membuat proses evaluasi lebih personal.
Ketika posisi berkendara kurang ideal misalnya, bisa langsung dikoreksi dan langsung dipraktekkan pada sesi berikutnya. Hal ini lah yang membuat progress tiap peserta sangat terasa.
Ada adalah satu peserta dari Indonesia, Rafael Nitiyudo yang memilih sesi one on one dengan instruktur mantan pembalap MotoGP, Danilo Petrucci. Wow!
Nama-nama pembalap dunia seperti mantan pembalap MotoGP Ducati, Danilo Petrucci dan Karel Abraham, juga juara dunia MotoE Matteo Ferarri jadi salah satu instruktur di DRE Mandalika lalu. Keren!